FIFA merilis laporan lengkap pada awal pekan ini yang menegaskan penolakan terhadap banding Persatuan Bolasepak Malaysia (FAM) terkait pelanggaran kelayakan pemain.
Pada 3 November, badan sepak bola dunia tersebut menguatkan temuan sebelumnya bahwa FAM telah menurunkan pemain naturalisasi yang tidak memenuhi syarat dengan menggunakan dokumen palsu dalam pertandingan resmi.
Para pemain yang terlibat adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel.
Menurut FIFA, para pemain tersebut menyerahkan akta kelahiran kakek-nenek yang dipalsukan demi mendapatkan kewarganegaraan Malaysia dan membela tim nasional.
Komite Banding FIFA menyatakan bahwa bukti yang ada “secara jelas menunjukkan” manipulasi dokumen yang disengaja.
Akibatnya, sanksi awal terhadap FAM tetap berlaku, termasuk denda sebesar CHF 350.000. Ketujuh pemain juga tetap menjalani hukuman skorsing 12 bulan dan denda CHF 2.000.
FIFA menegaskan bahwa pelanggaran ini memberikan Malaysia “keuntungan olahraga yang tidak semestinya” dalam kompetisi seperti kualifikasi Piala Asia AFC.
Komite juga menambahkan bahwa klaim prosedural yang diajukan FAM tidak mengubah substansi pelanggaran.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa, karena sifat pelanggaran ini, otoritas hukum terkait di Brasil, Argentina, Belanda, Spanyol, dan Malaysia telah diberitahu untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Sementara itu, FAM mengonfirmasi akan membawa kasus ini ke Court of Arbitration for Sport (CAS) untuk banding terakhir.
KENYATAAN RASMI PERSATUAN BOLASEPAK MALAYSIA (FAM)
Persatuan Bolasepak Malaysia (FAM) telah menerima keputusan rayuan daripada Persekutuan Bolasepak Antarabangsa (FIFA), di mana rayuan kami telah ditolak.
▶️ Baca penuh di https://t.co/qyAyDsdH9k#FAM #HarimauMalaya pic.twitter.com/EDhVU0pF5Q
— FA Malaysia (@FAM_Malaysia) November 3, 2025



