Siapa sangka Theo Hernandez dan Simone Inzaghi, dua sosok yang kerap berseberangan di Derby della Madonnina, kini justru bersatu di Al Hilal. Musim panas ini, keduanya resmi mengenakan seragam biru klub raksasa Arab Saudi itu, dengan satu misi: merebut gelar juara Saudi Pro League.
Inzaghi lebih dulu diumumkan pada awal Juni, hanya beberapa hari setelah membawa Inter ke final Liga Champions 2025. Final yang berakhir pahit untuknya dengan kekalahan telak 0-5 dari PSG di Allianz Arena.
Tak lama berselang, Hernandez menyusul di akhir Juni, meski awalnya enggan meninggalkan Eropa.
Bek kiri asal Prancis berusia 27 tahun itu masih ingin berkarier di benua biru. Atletico Madrid sempat mengajukan tawaran, tetapi ditolak Milan karena dianggap terlalu rendah.
Al Hilal datang dengan pendekatan serius, ditambah bujukan langsung dari Inzaghi.
“Dia berkata pada saya, ‘Ayo kita menang bersama.’ Di Inter mereka memanggilnya ‘si iblis’. Di lapangan dia memang keras, tapi di luar lapangan dia seorang gentleman,” ungkap Hernandez kepada La Gazzetta dello Sport.
Keduanya memang punya sejarah panjang. Dalam Derby della Madonnina, Inter asuhan Inzaghi lebih sering keluar sebagai pemenang. Sang pelatih pun tak segan menggoda pemain barunya itu.
“Kadang dia bercanda soal Super Cup yang saya rebut darinya di Riyadh tahun lalu. Dia dan staf juga sering mengingatkan enam kemenangan beruntun Inter, atau duel saya dengan Dumfries,” kata Hernandez.
Kini, fokus mereka tertuju pada perebutan gelar Saudi Pro League. Al Hilal berada di posisi kedua klasemen, tertinggal empat poin dari Al Nassr yang mencatat rekor sempurna: sembilan kemenangan dari sembilan laga.
Akhir pekan ini bisa jadi krusial — Al Hilal menjamu Al Khaleej pada Jumat, sementara Al Nassr menghadapi Al Okhdood sehari kemudian. Kedua laga akan disiarkan langsung di SPOTV NOW.
Ditanya soal kemungkinan kembali ke Milan, Hernandez tegas menjawab: “Saat ini saya ingin menang di sini. Tapi selama orang-orang tertentu masih ada di sana, saya tidak akan kembali.”



