Jadwal Sementara ATP Tour 2026: Masih Jadi Dominasi Alcaraz-Sinner?
Oleh Anggun Pratama3 hari lalu
Musim ATP Tour 2026 siap dimulai dengan dominasi jelas dari dua rival lintas generasi: Carlos Alcaraz dan Jannik Sinner. Keduanya berhasil merebut seluruh gelar Grand Slam pada tahun 2025, dengan Alcaraz berjaya di Roland-Garros dan US Open, sementara Sinner mengangkat trofi di Australian Open dan Wimbledon.
Penguasaan mereka atas panggung terbesar tenis dunia semakin menegaskan duel yang kini mendefinisikan tenis putra.
Di luar turnamen mayor, Alcaraz dan Sinner juga memimpin ATP Tour dalam jumlah gelar keseluruhan, tampil konsisten di ajang Masters 1000, ATP 500, hingga turnamen indoor sepanjang musim.
Di belakang mereka, muncul barisan kuat pemain lapis kedua, dipimpin oleh Alexander Bublik yang menikmati tahun produktif dengan banyak gelar di lapangan keras dan rumput, bersama Stefanos Tsitsipas, Daniil Medvedev, Alex de Minaur, serta Félix Auger-Aliassime, yang masing-masing mencatat kemenangan penting di berbagai permukaan.
Kalender sementara ATP 2026 berikut merangkum jadwal turnamen yang akan berlangsung beserta juara bertahan tunggal putra di setiap ajang.
Meski tanggal dan lokasi masih menunggu konfirmasi final, musim ini sudah dipandang sebagai ujian penting: apakah persaingan di puncak tetap didominasi oleh dua pemain utama, atau justru barisan pesaing mampu memperkecil jarak dan menantang dominasi mereka.
JANUARI 2026
Tanggal
Level
Turnamen
Pemenang 2025
5 Jan
ATP 250
Brisbane International
Jiri Lehecka
5 Jan
ATP 250
Hong Kong Open
Alexandre Muller
12 Jan
ATP 250
Adelaide International
Felix Auger-Aliassime
12 Jan
ATP 250
Auckland Open
Gael Monfils
19 Jan
Grand Slam
Australian Open
Jannik Sinner
FEBRUARI 2026
Tanggal
Level
Turnamen
Pemenang 2025
2 Feb
ATP 250
Open Occitanie
Félix Auger-Aliassime
9 Feb
ATP 500
Dallas Open
Denis Shapovalov
9 Feb
ATP 500
Rotterdam Open
Carlos Alcaraz
9 Feb
ATP 250
Argentina Open
Joao Fonseca
16 Feb
ATP 500
Qatar Open
Andrey Rublev
16 Feb
ATP 500
Rio Open
Sebastian Baez
16 Feb
ATP 250
Delray Beach Open
Miomir Kecmanovic
23 Feb
ATP 500
Mexican Open
Tomas Machac
23 Feb
ATP 500
Dubai Tennis Championships
Stefanos Tsitsipas
23 Feb
ATP 250
Chile Open
Laslo Djere
MARET 2026
Tanggal
Level
Turnamen
Pemenang 2025
4 Mar
ATP 1000
Indian Wells Masters
Jack Draper
18 Mar
ATP 1000
Miami Open
Jakub Mensik
30 Mar
ATP 250
Tiriac Open
Flavio Cobolli
30 Mar
ATP 250
US Men’s Clay Court Championships
Jenson Brooksby
30 Mar
ATP 250
Grand Prix Hassan II
Luciano Darderi
APRIL 2026
Date
Level
Turnamen
Pemenang 2025
6 Apr
ATP 1000
Monte-Carlo Masters
Carlos Alcaraz
13 Apr
ATP 500
Barcelona Open
Holger Rune
13 Apr
ATP 250
BMW Open, Munich
Alexander Zverev
21 Apr
ATP 1000
Madrid Open
Casper Ruud
MEI 2026
Tanggal
Level
Turnamen
Pemenang 2025
6 Mei
ATP 1000
Italian Open
Carlos Alcaraz
17 Mei
ATP 500
Hamburg Open
Flavio Cobolli
17 Mei
ATP 250
Geneva Open
Novak Djokovic
24 Mei
Grand Slam
French Open
Carlos Alcaraz
JUNI 2026
Tanggal
Level
Turnamen
Pemenang 2025
8 Jun
ATP 250
Libema Open
Gabriel Diallo
8 Jun
ATP 250
Stuttgart Open
Taylor Fritz
15 Jun
ATP 500
Halle Open
Alexander Bublik
15 Jun
ATP 500
Queen’s Club Championships
Carlos Alcaraz
21 Jun
ATP 250
Mallorca Championships
Tallon Griekspoor
22 Jun
ATP 250
Eastbourne International
Taylor Fritz
29 Jun
Grand Slam
Wimbledon
Jannik Sinner
JULI 2026
Tanggal
Level
Turnamen
Pemenang 2025
13 Jul
ATP 250
Swedish Open
Luciano Darderi
13 Jul
ATP 250
Swiss Open
Alexander Bublik
13 Jul
ATP 250
Croatia Open
Luciano Darderi
20 Jul
ATP 250
Austrian Open Kitzbühel
Alexander Bublik
20 Jul
ATP 250
Estoril Open
Alex Michelsen
27 Jul
ATP 500
Washington Open
Alex De Minaur
27 Jul
ATP 250
Los Cabos Open
Denis Shapovalov
AGUSTUS 2026
Tanggal
Level
Turnamen
Pemenang 2025
2 Aug
ATP 1000
Canadian Open
Ben Shelton
13 Aug
ATP 1000
Cincinnati Masters
Carlos Alcaraz
23 Aug
ATP 250
Winston-Salem Open
Marton Fucsovics
31 Aug
Grand Slam
US Open
Carlos Alcaraz
SEPTEMBER 2026
Tanggal
Level
Turnamen
Pemenang 2025
23 Sep
ATP 250
Chengdu Open
Alejandro Tabilo
30 Sep
ATP 250
Hangzhou Open
Alexander Bublik
30 Sep
ATP 500
Japan Open
Carlos Alcaraz
30 Sep
ATP 500
China Open
Jannik Sinner
OKTOBER 2026
Tanggal
Level
Turnamen
Pemenang 2025
7 Okt
ATP 1000
Shanghai Masters
Valentin Vacherot
19 Okt
ATP 250
Almaty Open
Daniil Medvedev
19 Okt
ATP 250
European Open
Félix Auger-Aliassime
26 Okt
ATP 500
Swiss Indoors
João Fonseca
26 Okt
ATP 500
Vienna Open
Jannik Sinner
NOVEMBER 2026
Tanggal
Level
Turnamen
Pemenang 2025
2 Nov
ATP 1000
Paris Masters
Jannik Sinner
8 Nov
ATP 250
Stockholm Open
Casper Ruud
15 Nov
ATP Finals
ATP Finals
Jannik Sinner
Jorge Martin: From Heaven to Hell
Coming into the season as the reigning World Champion, the Spaniard endured a nightmare year, as injury derailed his debut campaign with Aprilia
Drama antara Karim Benzema dan tim nasional Prancis tampaknya belum benar-benar berakhir. Setelah meninggalkan kamp latihan Les Bleus secara mendadak tepat sebelum Piala Dunia 2022 di Qatar karena cedera otot, sang peraih Ballon d’Or 2022 itu kini mengirimkan sinyal kuat untuk kembali.
Meski sempat memberikan isyarat pensiun melalui unggahan media sosial pada Desember 2022, Benzema kini meluruskan segalanya. Dalam wawancara eksklusif bersama L’Equipe, pemain berusia 38 tahun itu menegaskan bahwa dirinya belum sepenuhnya menutup buku untuk karier internasionalnya.
"Siapa yang Tak Ingin Main di Piala Dunia?"
Benzema secara terbuka menyatakan kesiapannya jika dipanggil kembali untuk membela Prancis di Piala Dunia 2026. Baginya, ambisi memenangkan trofi melampaui segala ego atau perselisihan masa lalu dengan sang pelatih, Didier Deschamps.
"Siapa yang tidak ingin bermain di Piala Dunia?" tanya Benzema retoris. "Sebagai seseorang yang mencintai sepak bola dan kompetisi, jika Anda meminta saya bermain untuk timnas Prancis di Piala Dunia dan saya menjawab tidak, maka saya adalah pembohong."
Le Ballon d’Or 2022 fête ses 38 ans aujourd’hui 🎂🥳
Pemilik 97 caps ini menegaskan bahwa profesionalisme adalah prioritas utamanya. Ia tak ingin lagi menoleh pada drama lama dan hanya ingin fokus pada apa yang terjadi di lapangan hijau.
"Jika dipanggil, saya datang dan saya bermain. Saya punya target di kepala saya. Saya cinta kemenangan dan trofi. Itulah yang paling penting bagi saya. Jika mereka memanggil saya ke tim nasional, saya datang untuk bermain bola. Titik," tegasnya.
Tantangan di Saudi Pro League
Prancis sudah memastikan diri lolos ke Piala Dunia 2026 dan tergabung di Grup I bersama Senegal, Norwegia, dan pemenang babak play-off. Namun, sebelum memikirkan tiket ke Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada, Benzema harus membuktikan ketajamannya di tanah Arab.
Saat ini, Benzema tengah berjuang membangkitkan performa Al Ittihad yang masih tertahan di peringkat ketujuh klasemen sementara Saudi Pro League, tertinggal 13 poin dari Al Nassr di puncak.
Laga krusial akan tersaji pada Minggu, 28 Desember, saat Al Ittihad menjamu Al Shabab. Pertandingan ini menjadi panggung penting bagi Benzema untuk membuktikan bahwa dirinya belum habis.
Bagi para penggemar di Indonesia, aksi Wak Haji Benzema dapat disaksikan secara langsung melalui live streaming di SPOTV NOW.
Marc Marquez tidak sekadar memenangkan gelar juara dunia MotoGP 2025. Ia merupakan kekuatan dominan!
Sebelum insiden kecelakaan di Sirkuit Mandalika pada Oktober lalu, pembalap Spanyol ini telah menorehkan statistik mengerikan: 11 kemenangan balapan utama dan 14 kemenangan di sesi Sprint.
Saking dominannya, The Baby Alien sudah mengunci gelar juara dunia pada bulan September di Jepang, tepat sebelum logistik MotoGP mendarat di Indonesia.
Andai saja ia tidak mengalami cedera di Mandalika, Marquez diprediksi bisa menyapu bersih sisa lima balapan terakhir musim ini.
Alih-alih sesumbar, pembalap dengan delapan gelar juara dunia ini justru bersikap realistis. Dalam wawancaranya bersama El Periodico, Marquez menyebut bahwa dominasi total seperti tahun 2025 mustahil terulang di musim 2026.
"Tidak, saya tidak pernah membayangkan tahun sehebat ini," ungkap Marquez jujur. "Target saya memang bertarung demi gelar juara dunia, tapi mengunci titel dengan lima balapan tersisa? Itu di luar ekspektasi."
Menurutnya, format MotoGP modern dengan adanya Sprint Race membuat menjaga jarak poin menjadi sangat sulit.
"Sangat sulit mengulangi hal ini karena dengan adanya Sprint dan balapan utama, ada begitu banyak poin yang dipertaruhkan setiap pekan. Menjaga konsistensi itu tidak mudah," tambahnya.
Ancaman Nyata di Musim 2026
Selain faktor teknis, pria berusia 32 tahun itu sadar betul bahwa para rival tidak akan membiarkannya melenggang sendirian tahun depan. Setidaknya ada tiga faktor utama yang akan menjegal langkahnya:
Kembalinya Jorge Martin: Setelah absen hampir sepanjang tahun 2025 akibat cedera di awal musim, Martin dipastikan kembali dengan kondisi bugar dan rasa lapar akan kemenangan.
Kebangkitan Pecco Bagnaia: Rekan setim Marquez sendiri, Francesco Bagnaia, diprediksi akan melakukan pembalasan dendam setelah musim 2025 yang bisa ia anggap sebagai bencana. 2026 jadi musim pembuktian.
Proyek Yamaha & Toprak: Kehadiran Toprak Razgatlıoğlu di kursi Yamaha memberikan warna baru yang kompetitif, memperkecil celah antara pabrikan Jepang dan Eropa.
Berpacu dengan Pemulihan Pasca-Mandalika
Penghalang terbesar bagi Marquez saat ini justru datang dari dalam dirinya sendiri. Efek kecelakaan di Mandalika masih terasa, dan kini ia tengah berjuang mengembalikan kekuatan fisiknya.
"Secara fisik kami terus membaik, itu yang terpenting. Namun setelah empat atau lima minggu lengan ini tidak digerakkan, otot kehilangan kekuatannya," jelas Marquez mengenai proses rehabilitasinya.
Saat ini, hari-hari Marquez diisi dengan jadwal rehabilitasi yang padat. "Kami melakukan pemeriksaan setiap dua minggu. Tulang dan ligamen harus sembuh dengan sempurna. Untuk sekarang, waktu saya habis di meja perawatan, fisioterapi, hingga terapi ruang hiperbarik. Apapun yang bisa mempercepat pemulihan akan kami lakukan."
Apakah Marquez mampu mempertahankan takhtanya di tengah kepungan para rival dan proses pemulihan cedera?
Musim 2026 akan menjadi pembuktian apakah era dominasi Marquez benar-benar kembali, ataukah 2025 hanyalah sebuah anomali.
Macarthur Bulls: Imbang 1-1 vs Melbourne City (Tandang)
Newcastle Jets datang ke laga Boxing Day dengan kepercayaan diri tinggi setelah menaklukkan kandidat juara Sydney FC 2-0 akhir pekan lalu.
Dua gol di babak kedua dari bintang muda Will Dobson (18) dan Xavier Bertoncello (20) bukan hanya memastikan kemenangan, tapi juga menghadirkan clean sheet pertama Jets musim ini—sebuah sinyal kebangkitan.
Di sisi lain, Macarthur Bulls menunjukkan ketangguhan di tengah jadwal padat. Dua penalti yang dieksekusi dengan dingin oleh striker jangkung Harry Sawyer membawa mereka menang 2-1 atas Brisbane di pekan ke-9, sebelum menahan imbang Melbourne City 1-1 dalam laga sengit Selasa malam.
Dengan papan tengah yang super ketat, tiga poin di laga ini bisa melesatkan salah satu tim ke empat besar—asal hasil lain mendukung.
Bagi Macarthur, periode Natal ini bukan main sibuknya. Laga di Newcastle adalah yang kedua dari tiga partai tandang beruntun, ditambah komitmen mereka di A-League dan Asian Champions League Two.
Gelandang Kristian Popovic menegaskan tim siap menghadapi tantangan meski jeda antar laga sangat singkat.
“Sekarang sudah jadi hal biasa. Setiap tiga atau empat hari kami main, dan tim sangat fit serta kuat. Jadi kami siap untuk Jumat,” ujar Popovic. “Fokus utama harus ke kami sendiri, bagaimana meraih tiga poin. Saya yakin ini akan jadi pertandingan yang luar biasa.”
Dengan dua tim yang sama-sama mengincar posisi elit, laga ini menjanjikan tensi tinggi, drama, dan kembang api sepak bola di McDonald Jones Stadium.
Berkat hak siar Scottish Premiership yang kini hadir di SPOTV NOW, mata penggemar sepak bola di Asia Tenggara mulai kembali tertuju ke tanah Skotlandia. Namun, tahukah Anda bahwa hubungan antara kedua wilayah ini bukan sekadar urusan layar kaca?
Banyak bintang yang pernah mencicipi kerasnya persaingan di Skotlandia dan memilih mengakhiri petualangan mereka di panas teriknya Asia Tenggara. Berikut adalah nama-nama ikonik yang pernah melintasi dua benua tersebut..
Bagi Melvin de Leeuw, Skotlandia hanyalah sebuah pembuka. Setelah sempat berseragam Ross County pada musim 2013-14, penyerang asal Belanda ini memulai pengembaraan luar biasa di Asia Tenggara yang berlangsung hampir satu dekade.
Namanya harum di Thailand setelah membela sejumlah klub seperti Army United, Khon Kaen United, hingga Sukhothai FC. Tak berhenti di situ, ia bahkan sempat mencicipi gelar juara bersama Lanexang United di Laos. De Leeuw baru resmi "mudik" ke Belanda pada 2023, menutup salah satu karier terpanjang yang pernah dijalani alumnus Liga Skotlandia di kawasan ASEAN.
Morgaro Gomis adalah sosok yang unik. Gelandang bertenaga kuda ini memiliki status legendaris di Skotlandia setelah membawa Dundee United juara Piala Skotlandia 2010 dan membantu Hearts promosi ke kasta tertinggi.
Namun, hatinya tertambat di Malaysia. Gomis menjalani dua periode berbeda di Negeri Jiran. Setelah tiga musim yang sukses bersama Kelantan, ia sempat kembali ke Skotlandia sebelum memberikan kejutan besar pada 2023 dengan bergabung ke Kelantan United.
Bagi publik Malaysia, Gomis bukan sekadar pemain asing, melainkan jenderal lapangan tengah yang sudah paham betul seluk-beluk sepak bola Melayu.
Siapa yang tidak mengenal El Hadji Diouf? Pahlawan Senegal di Piala Dunia 2002 dan eks bintang Liverpool ini pernah menghiasi Liga Skotlandia saat membela Rangers pada 2010-11, di mana ia sukses meraih double winners (Liga dan Piala Liga).
Setelah melanglang buana di Inggris, Diouf menggemparkan bursa transfer Asia Tenggara pada 2014 dengan bergabung ke Sabah di kasta kedua Liga Malaysia. Kehadirannya di "Negeri di Bawah Bayu" tersebut menjadi bab penutup dari kariernya yang penuh warna dan kontroversi sebelum akhirnya memutuskan pensiun.
Ricky Waddell
Bek asal Skotlandia ini menghabiskan hampir seluruh kariernya di tanah kelahiran, termasuk dua musim bersama Partick Thistle di kasta tertinggi. Namun, pada 2006 ia keluar dari zona nyaman dengan hijrah ke Singapura, memperkuat Hougang United (saat itu bernama Sengkang Punggol).
*BONUS* Jermaine Pennant
Kisah Jermaine Pennant adalah kebalikan dari nama-nama di atas. Setelah menghebohkan Asia Tenggara saat membela klub Singapura, Tampines Rovers pada 2016, mantan winger Arsenal dan Liverpool ini nyaris kembali ke Britania melalui jalur Skotlandia.
Pennant sempat menjalani trial bersama Hibernian, hanya kesepakatan tersebut tidak berujung pada kontrak permanen.