Mimpi Buruk di Anfield, Liverpool Dibantai PSV 1-4
Virgil van Dijk dan Alexis Mac Allister terpukul setelah timnya kebobolan ketiga kalinya saat melawan PSV Eindhoven, Anfield, 26 November 2025. (IMAGO / Goal Sports Images)
Malam yang kelam di Anfield. Liverpool dibantai PSV 1-4 pada laga Liga Champions, Rabu (26/11/2025). Kekalahan ini menjadi yang ketiga secara beruntun bagi The Reds, setelah sebelumnya tumbang dari Manchester City dan Nottingham Forest — semuanya dengan selisih tiga gol!
Petaka dimulai sejak awal laga ketika Virgil van Dijk melakukan handball di kotak penalti. Ivan Perišić sukses mengeksekusi penalti tersebut untuk membawa PSV unggul. Liverpool sempat membalas lewat gol Dominik Szoboszlai sehingga skor imbang 1-1 bertahan hingga turun minum.
Babak kedua dimulai dengan rasa déjà vu seperti saat takluk dari Nottingham Forest akhir pekan kemarin. PSV segera memimpin kembali lewat gol dari Guus Til di menit ke 56′.
Situasi memburuk ketika Hugo Ekitike mengalami cedera, dan dengan 17 menit tersisa, Couhaib Driouech mencetak gol ketiga yang memupus harapan comeback.
Slot mencoba menambah daya serang dengan memasukkan penyerang Federico Chiesa menggantikan bek tengah Ibrahima Konate. Namun, perubahan ofensif ini malah menjadi bumerang, ketika Driouech kembali memanfaatkan celah untuk mencetak gol keduanya dan mengamankan gol keempat, menaklukkan kiper Giorgi Mamardashvili.
Bos Liverpool, Arne Slot, tak dapat menyembunyikan kekecewaannya:
“Setelah jeda, kami kebobolan gol kedua cukup cepat. Setelah itu, kami masih punya beberapa peluang bagus untuk menyamakan skor 2-2. Lalu kami kebobolan lagi sekitar 10 atau 15 menit sebelum laga berakhir. Sulit diterima. Mentalitas setelah tertinggal 1-0 sudah sesuai harapan, tapi tidak selalu mudah setelah begitu banyak kekecewaan.”
Pelatih PSV, Peter Bosz, menyoroti kepercayaan diri Liverpool yang rapuh:
“Sejak awal kami tahu mereka kurang percaya diri. Sebagai pelatih, Anda punya dua atau tiga hari untuk menyiapkan tim, lalu menanamkan rasa percaya diri. Satu gol bisa mengubah segalanya. Dengan gol kedua kami, Anda bisa lihat betapa tipisnya ‘es’ yang mereka pijak.”
Slot Tentang Cara Menghadapi Kekalahan
“Butuh waktu lama. Lebih lama dibanding setelah menang, karena setelah menang Anda langsung fokus ke laga berikutnya. Sekarang Anda mencoba mencari jawaban sebanyak mungkin, tapi itu tidak sesederhana yang orang pikirkan. Jika semudah itu, saya sudah gunakan jawaban tersebut untuk mulai menang lagi.”
Slot mengakhiri dengan membela komitmen para pemainnya meskipun skornya telak:
“Fokus kami tetap mempersiapkan laga berikutnya — bukan hanya secara taktik, tapi juga lewat percakapan individu atau tim. Saya berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaiki situasi, begitu juga staf saya dan para pemain. Meski ketika melihat kekalahan 3-0 dan 4-1, orang cenderung merasa kami tidak berusaha cukup. Tapi hari ini saya melihat tim yang mencoba bangkit setelah banyak kemunduran, sayangnya hasilnya tetap tidak berpihak.”



